Sabtu, 12 Mei 2012


kenapa indonesia susah maju


 Indonesia adalah negeri zamrud khatulistiwa, begitu katanya. Tongkat dan batupun jadi tanaman. Ikan dan Udang selalu menghampiri penduduknya. Tetapi setelah lebih enam dasawarsa kemerdekaan, bangsa ini selalu dalam keterpurukan. Jika dibandingkan dengan saudara serumpun Malaysia, kita jauh ketinggalan. Dulu Orang Indonesia mengajari Malaysia segala bidang baik kedokteran, tehnik, ekonomi, pertanian dan lain-lain. Kini Malaysia lah yang mengajari kita ilmu-ilmu tersebut.
Indonesia miskin dengan sejarah. Sejarah kebesaran kita yang dibelokkan oleh kolonial membuat Indonesia seolah minder atau inferrior. Kita tidak mempunyai idola atau sosok kepahlawanan yang mampu menarik kita dari keterpurukan ini.
Faktor lain adalah antek-antek asing yang berkonspirasi membuat Indonesia dalam keterpurukan. Mereka sengaja menjerumuskan Indonesia dalam lingkaran setan hutang yang tidak akan terbayar. Karenanya Indonesia menjadi tersandera.
Antek-antek ini bisa jadi adalah kaum intelektual yang mendapat bantuan sekolah dari pihak asing.Mereka mendapat beasiswa untuk bersekolah di negeri asing namun mereka menjadi pengikut setia Negara yang telah membayar. Ada yang bekerja langsung untuk Negara asing dan ada juga yang bekerja tidak langsung. Tentu saja pengkhianat seperti ini bias dijerat kalau Negara kita serius menanganinya.
Indonesia memang terdiri dari ratusan suku dan ribuan dialek bahasa. Semboyan kita memang Bhineka Tunggal Ika. namun jangan lupa perbedaan ini tidak serta merta dijadikan sebuah anugerah melainkan menjadikan konflik. Pada saat reformasi terjadi konflik akibat perbedaan suku. Perbedaan suku ini sesuatu yang tidak bisa dinafikkan terlebih jika suku tertentu merasa lebih hebat dibandingkan dengan suku lainnya. Mungkin beruntunglah mayoritas Indonesia adalah muslim sehingga konflik suku tidak selama seperti yang terjadi di Spanyol antara orang Spanyol dan Catalan.
Jika pemimpin sudah mengetahui permasalahan Indonesia. Sebaiknya pemimpin kita segera memperbaiki segala kekurangan. Jangan dengan memberikan mimpi-mimpi yang bodoh saja tetapi langkah harus segera terwujud



0 komentar: